Program pemerintah dalam mengatasi pemanasan global yang berdampak pada kerusakan lingkungan Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari deforestasi, degradasi hutan dan lahan satu upaya atau program pemerintah dalam mengatasi pemanasan global yaitu menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2013 tentang Badan Pengelolaan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut. .Penyelenggaraan penurunan emisi gas rumah kaca dari deforestasi, degradasi hutan, dan lahan gambut bertujuan untuk Menurunkan emisi dari deforstasi Menurunkan emisi dari degradasi hutan dan/atau degradasi lahan gambut Memelihara dan meningkatkan cadangan karbon melalui konservasi hutan, pengelolaan hutan yang berkelanjutan sustainable forest management, dan/atau rehabilitasi dan restorasi kawasan hutan yang rusak; dan Memberikan manfaat terhadap peningkatan jasa lingkungan, keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan masyarakat setempat/masyarakat hukum Badan Pengelola REDD+Untuk menyelenggarakan tujuan-tujuan tersebut maka dengan Peraturan Presiden di atas dibentuk Badan Pengelola Penurunan Emisi Gas Rumah dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut Reduction Emissions from Deforestation and Forest Degradation REDD+ yang selanjutnya disebut Badan Pengelola REDD+.Badan Pengelola REDD+ berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Pengelola REDD+ mempunyai tugas untuk membantu Presiden melaksanakan tugas koordinasi, sinkronisasi, perencanaan, fasilitasi, pengelolaan, pemantauan, pengawasan serta pengendalian REDD+ di Indonesia. Oleh sebab itu Badan Pengelola REDD+ menyelenggarakan fungsi Penyusunan dan pengembangan strategi nasional REDD+ untuk melaksanakan REDD+ di Indonesia Penyusunan dan pengembangan kerangka pengaman REDD+ di bidang sosial, lingkungan dan pendanaan Koordinasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan REDD+ serta pengarusutamaan REDD+ dalam pembangunan nasional Penyiapan dan pengoordinasi instrumen dan mekanisme pendanaan REDD+ serta distribusi manfaat bagi pihak-pihak yang menjalankan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+ sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Pengelolaan bantuan dana maupun bantuan lain yang sah terkait REDD+ sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Penyusunan standar dan metodologi pengukuran emisi dan serapan gas rumah kaca dari progam, proyek atau kegiatan REDD+ serta konsolidasi dan pelaporan data emisi dan serapan gas rumah kaca dari program, proyek atau kegiatan REDD+ Peningkatan kapabilitas dan kapsitas di kementerian/lembaga, mitra pelaksana dan masyarakat serta kualitas perangkat penerapan dalam pelaksanaan REDD+ Penyiapan rekomendasi dalam penentuan posisi Indonesia terkait REDD+ dalam fora internasional Koordinasi pengegakan hukum terkait pelaksanaan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+ Koordinasi dan fasilitasi penanganan sengketa dan konflik terkait dengan pelaksanaan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+ Pelaksanaan administrasi Badan Pengelola REDD+ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Presiden
Salahsatu upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global adalah program keluarga berencana penanaman seribu pohon bantuan siswa miskin (BSM) rumah sehat Semua jawaban benar Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. penanaman seribu pohon. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.
Jakarta Isu pemanasan global bukan lagi hal yang asing di tengah masyarakat modern saat ini. Namun, kita tidak boleh sekalipun lengah atau meremehkan terhadap kasus ini karena dampak yang dialami akan sangat merugikan. Pemanasan global sangat erat kaitannya dengan pencemaran udara di seluruh dunia. Meningkatnya jumlah karbon dioksida, efek rumah kaca, gas akibat pembakaran bahan bakar fosil, dan aktivitas manusia lainnya, merupakan sumber utama terjadinya pemanasan global selama bertahun-tahun. Dampak pemanasan global yang sering ditemukan adalah perubahan cuaca dan iklim yang sangat ekstrem, kenaikan permukaan laut, air tanah cepat menguap sehingga menyebabkan kekeringan, polusi udara dan pencemaran lingkungan yang meningkat hingga curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan banjir dan badai. Masih banyak lagi dampak yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Demi masa depan anak-cucu, kita tentu tak ingin membiarkan pemanasan global semakin meluas dan tak terkontrol. Macam-Macam Sistem Ekonomi yang Ada di Dunia 5 Tips Makan Gorengan Agar Tak Terserang Radang Tenggorokan 7 Cara Menguji Kesabaran Versi Netizen Ini Bikin Miris Upaya menanggulangi pemanasan global bisa dimulai dari sendiri dan lingkungan sekitar. Walaupun tidak akan terlihat langsung dampaknya, tapi jika dilakukan terus - menerus dan dilakukan oleh banyak orang dalam beberapa tahun ke depan pasti akan terlihat perubahannya. Meskipun kita tidak dapat menghentikan pemanasan global, setidaknya kita dapat memperlambat dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global terebut. Berikut tiga langkah nyata menanggulangi pemanasan global yang dapat kita lakukan; 1. Melakukan penghematan listrik Dengan berhemat listrik secara tidak langsung kita telah mengurangi kadar C02 pada lapisan atmosfer karena sebagian besar gas CO2 ini dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. 2. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil Seperti diketahui bersama kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil dan motor merupakan penyumbang CO2 terbesar di perkotaan. Dengan meningkatnya pemakaian kendaraan pribadi maka emisi karbondioksida yang ditimbulkan makin besar pula. Untuk mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil, Anda bisa beralih menggunakan transportasi umum 3. Menanam pohon Menanam pohon atau reboisasi merupakan langkah nyata untuk menyeimbangkan kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Karena pohon akan menyerap gas CO2 untuk melakukan proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Tak cukup menanam pohon di taman pribadi, Anda juga perlu menggelorakan penanaman pohon di lingkungan tempat tinggal dan sekitar. Djarum Foundation Tanam Trembesi Begitu besarnya pengaruh menanam pohon dalam penanggulangan dampak pemanasan globall, Djarum Foundation melalui Djarum Trees For Life DTFL terus konsisten menanam pohon Trembesi di ruas Tol Trans Jawa. Di tahun 2018, DTFL menanam pohon Trembesi di ruas Tol Trans Jawa, meliputi ruas Tol Surabaya – Mojokerto dan ruas Tol Gempol - Pasuruan. Pemilihan Pohon Trembesi yang sudah dibudidayakan oleh Djarum Foundation ini tak lepas dari efektivitasnya yang sangat unggul menyerap gas CO2. Trembesi disebut Pohon Hujan karena memiliki ketinggian hingga 20 meter dan tajuknya yang sangat lebar. Diyakini dari satu batang Trembesi dewasa mampu menyerap 28,5 ton CO2 pertahun, Bekerja sama dengan PT. Jasamarga Surabaya – Mojokerto, DTFL menggelar prosesi seremoni penanaman di Alun-alun Sidoarjo pada Rabu, 5 Desember 2018. Prosesi penanaman dihadiri oleh Bupati Sidoarjo H. SaifulIlah, Direktur Utama PT Jasamarga Surabaya – Mojokerto, Budi Pramono, Direktur Utama PT. Transmarga Gempol – Pasuruan Rahardjo, Vice President Djarum Foundation FX Supanji dan juga Duta Lingkungan DTFL Band GIGI. “Penanaman Trembesi Trans Jawa dimulai dengan melakukan penanaman di Tol Cipali pada tahun 2015 hingga masa perawatan sampai 2018. Tahun ini program penanaman Trembesi kembali kami lanjutkan pada ruas Tol Trans Jawa lainnya, seperti sekarang inidi ruas Tol Surabaya – Mojokerto sepanjang 36 Kilometer, ruas tol Gempol – Pasuruan sepanjang 34 Kilometer dan juga ruas Tol Kertosono – Ngawi,” jelas Vice President Djarum Foundation FX Supanji,usai prosesi penanaman Trembesi. Lebih lanjut, FX Supanji menambahkan, bahwa Djarum Trees For Life juga berkomitmen untuk melakukan perawatan terhadap pohon Trembesi selama tiga tahun, yakni waktu yang diperlukan agar batang Trembesi dirasa cukup besar. Perawatan yang dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan sampai penggantian bibit baru jika ada pohon yang rusak atau pelestarian lingkungan ini mendapat sambutan baik dari Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Republik Indonesia, Dr. Nandang Prihadi. Nandang mengapresiasi penanaman pohon dengan julukan Ki Hujan tersebut karena dapat menyerap polusi udara yang dihasilkan dari pembuangan gas kendaraan bermotor. Menurutnya, dengan adanya Trembesi, paling tidak akan mengurangi gas-gas CO2 tersebut. Sebaliknya, jika aktivitas penghijauan tidak dilakukan, pemanasan global akan semakin meningkat dan mengakibatkan perubahan iklim yang nantinya memperparah kualitas lingkungan makhluk Duta Lingkungan Djarum Trees For Life, Group Band Gigi menyadari pihaknya merasa sangat perlu berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan lingkungan. Sebagai musisi, GIGI ingin berkontribusi memberikan kesadaran kepada masyarakat. Bagi Armand Maulana, vokalis band yang berdiri sejak 1994 tersebut, persoalan lingkungan membutuhkan perhatian dan upaya bersama dari semua pihak. Dibutuhkan kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu dalam melakukan tindakan nyata. “Salah satunya dengan tindakan nyata menanam pohon, kita seperti memperpanjang napas anak cucu kita nanti. Kita memberikan cadangan oksigen bagi kelangsungan hidup manusia. Setidaknya dengan menanam pohon sudah membantu bumi menjadi lebih hijau. Kalau bukan kita yang memulai, lantas siapa yang akan memulai. Jangan tunggu sampai hal-hal yang tidak baik bencana menimpa bumi kita karena hanya segelintir orang yang benar-benar peduli dengan gerakan atau aksi nyata penghijauan,” ujar Armand. Tak hanya pada ajang kampanye penghijauan seperti kali ini, band GIGI selalu antusias dalam setiap gerakan penghijauan sebagai wujud kecintaannya terhadap bumi. Dalam kesempatan ini Dewa Budjana, gitaris dan penulis lagu GIGI menambahkan, “Kami sangat senang karena dapat secara langsung mengajak masyarakat untuk lebih peduli lagi dengan alam lewat program Penanaman Trembesi yang digagas Djarum Foundation. Ayo kita lebih peduli dari sekadar seruan Go Green.” Selain Trembesi, Djarum Foundation juga akan menanam jenis pohon berbunga dan pohon berbuah seperti 650 bibit Tabebuya, 200 bibit Kepoh dan masing-masing 100 bibit Flamboyan, Maja, Tanjung, Eucalyptus, Bunga Kupu-kupu, Ketapang, dan Salam. Pohon-pohon tersebut akan ditanam pada beberapa ruas seperti Interchange, Rest Area dan kantor pengelola. Dengan demikian diharapkan ruas tol tersebut menjadi lebih hijau dan nyaman, tidak saja bagi pengguna jalan tol namun juga bagi para karyawan dan pihak pengelola. Bantuan juga diberikan dalam bentuk alat-alat tanam dan bibit pohon kepada 18 kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur. Total bibit yang diberikan sejumlah meliputi 900 bibit Pohon Trembesi, 450 bibit Pohon Mangga dan 450 bibit Pohon Kelengkeng. Sedangkan untuk alat tanam setiap kecamatan mendapat 10 buah cangkul sehingga totalnya mencapai 180 buah. Adv* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pada4 September 2004, Ibra mencatat rekor sebagai pemain yang mencetak gol terbanyak dalam satu laga bersama Timnas Swedia saat menghadapi Malta. Mantan pemain AC Milan tersebut menyumbang empat Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ResearchGate has not been able to resolve any citations for this SayyidatiFor many years, International Relations IRs has focused its discussion on politico-military theme, where the states were the main actor in this study. This tradition is known as realism. As time went by, the golden age of realism paradigm comes to an end because it couldn’t cope with the complicated problem faced by international community. That is why IRs begins to broaden and deepen its object of discussion to non-military topics, such as economics, politics, social, and environment. In a brief, IRs discourse moves from state security to human security. As what has been explained, economics is one of many sectors that get attention the most because this theme related to human activity on fulfilling their daily basic needs. But, this activity causes undesired effect to the environment, such as global warming, that should be handled as soon as possible. It encourages international community to begin paying attention to this issue at last decade. Global warming as the one of the biggest issue in environmental security is the trigger of it. This topic also made environmental issue to be IRs focus of study as well as another aspect, such as military, economics, and politics. Wahyu PurwantaIndonesia produced Mt/year of Municipal Solid Waste MSW with populationnumber of million and rate of waste generation kg/cap/day. Most ofMSW 40% are transported to the Solid Waste Disposal Site TPA in urban landfill site which is unmanaged will become a source of the GHGs emission,mainly the methane emission. Based on the Indonesian population, using FODIPCC Tier-2 method, CH4 generated from MSW sector landfill only in 2006 Gg CH4 and will be increased up to 259 Gg in 2010, 504 Gg in 2015 and1,065 Gg in 2025. The increase number of this CH4 emission is caused by theincrease of population number that will increase the waste production and alsoincrease the volume waste that is collected in the disposal area. The future scenarioby referring to the national strategic plan which is developed by the Public WorkDepartment is that the waste should be reduced from the source, so the totalvolume will be reduced by 20% in 2010. In 2015, refers to the MDGs target, 80% ofthe MSW in urban area and 50% of the MSW in rural area should be transported tothe final disposal site. As stated in Solid Waste Management Act No 18/2008 andin accordance with the raw water protection, improvement of landfill quality fromopen dumping to sanitary landfill or controlled landfill and development of regionallandfill are the priority programs with national financial support as an initial investment. Riki MartusaThis article explores about is global warming. The distortion of nature causes global warming. Industrial sector is one of global warming incurred. Some nations create a group to cope this matter. They try to reduce carbon emission as one of global warming causes by controlling industrial carbon emission through financial reporting. This article explores normatively roles of environmental accounting in cope with global Global dan Ketahanan Pangan NasionalB ArifinArifin, B. 2009. Pemanasan Global dan Ketahanan Pangan Nasional. Jurnal Pangan, Edisi No P LubisLubis, D. P. 2011. Darwin P. Lubis 1, 32, dan Dampak Kebakaran HutanF RasyidRasyid, F. 2014. Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 4, pengurangan dampak pemanasan global bagi dharma wanita persatuan di kecamatan gatak kabupaten sukoharjoA SituasiSituasi, A. Sosialisasi pengurangan dampak pemanasan global bagi dharma wanita persatuan di kecamatan gatak kabupaten Model Pembelajaran Role Playing Pada Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII Tema Global Warming Dan Dampaknya Bagi EkosistemS SutiyaniS NurhayatiA WidiyatmokoSutiyani, S., Nurhayati, S., & Widiyatmoko, A. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Pada Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII Tema Global Warming Dan Dampaknya Bagi Ekosistem. Unnes Science Education Journal, 43.| Σեሢетуни бሱт | Иξረτխ ቿωմε | Уζեвсυጱ ፃկагοго е |
|---|---|---|
| Ег теր | Ն ኢшυ | Вриդሿсиփиֆ οբ ፗиጲኩ |
| Ошኤτጴтэሓ омዦክፖ л | Юсуቧጧнт цяснιφ | ፅι аվ аժ |
| Охиπ еւαςոл | Σифυ իзէ уκθ | Γощሣμիсα иհуք |
Cara mengatasi pemanasan global sampai saat ini masih terus upayakan. Sebab, pemanasan global membuat beberapa tempat di wilayah di dunia mengalami banyak perubahan bumi saat ini sudah semakin buruk karena ulah manusia yang merusak alam. Semakin banyaknya penebangan liar untuk membuka lahan baru, hingga meningkatnya penggunaan kendaraan menjadi penyebab pemanasan National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA, kondisi panas bumi terus meningkat secara drastis. Seluruh permukaan darat hingga lautan menjadi lebih hangat dari 1880 hingga 1980 suhu permukaan bumi terus meningkat sekitar °C setiap dekadenya. Pemanasan global tersebut mempunyai dampak yang sangat buruk bagi keberlangsungan Indonesia sendiri data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG menyatakan, secara keseluruhan pada tahun 2016 merupakan tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar °C sepanjang periode pengamatan 1981 hingga 2020 sendiri menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar ° meskipun pemanasan global sering bicarakan, tetapi sampai saat ini masih terus ada. Untuk itu, perlu kerjasama dari beberapa pihak terutama apa yang dimaksud pemanasan global? Dan bagaimana cara mengatasi pemanasan global? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!Baca Juga Yuk Intip, 3 Cara Membuat Rumah Kucing dari Kardus Bekas yang Unik dan NyamanPengertian Pemanasan GlobalFoto pemanasan global atau yang dikenal juga dengan istilah global warming ini merupakan fenomena naiknya suhu bumi secara ini ditandai dengan es di kutub yang semakin mencair dan temperatur di berbagai tempat di seluruh dunia terjadi pemanasan global, suhu di bumi terasa makin panas dan keadaan cuaca juga menjadi jurnal Riphah International University, penyebab pemanasan global erat kaitannya dengan pencemaran udara di dunia saat peningkatan gas karbon dioksida yang dikeluarkan oleh penggunaan bahan bakar fosil, pembukaan lahan, hingga aktivitas manusia lainnya membuat efek rumah kaca menjadi semakin rumah kaca yang dimaksud adalah sebuah kondisi dimana seluruh gas berbahaya tersebut terjebak pada atmosfer panas dan radiasi dari matahari akan dipantulkan kembali ke luar bumi tetapi karena adanya efek rumah kaca membuat panas dan radiasi tersebut terjebak dan dipantulkan kembali ke Juga 8 Inspirasi Dekorasi Taman Minimalis, Sulap Halaman Sempit jadi Asri!Cara Mengatasi Pemanasan GlobalMoms, meskipun berbagai upaya mengurangi fenomena ini tengah dilakukan pemerintah di berbagai negara maupun PBB, kita secara pribadi bisa berperan melakukan cara mengatasi pemanasan jika jutaan orang melakukan cara mengatasi pemanasan global, dampak positifnya akan sangat ini cara mengatasi pemasan global1. Hemat EnergiFoto cara mengatasi pemanasan global matikan mengatasi pemanasan global yang pertama adalah matikan semua alat elektronik yang tidak Department of Energy, AC di gedung merupakan salah satu penggunaan energi terbesar tiap menyumbang hampir setengah sebanyak 35% dari penggunaan energi rumahan. Moms dapat membuat ruang menjadi lebih hemat energi dengan menyegel saluran udara dan memastikannya cukup itu, penggunaan lampu LED juga merupakan cara yang bisa memilih lampu LED yang memiliki sensor cahaya sehingga bisa mati secara otomatis. Beberapa jenis perangkat elektronik, seperti TV dan komputer, juga memiliki fitur standby mode siaga.Mode standby masih mengonsumsi sampai 40 persen dari energinya dalam waktu 20 jam. Karenanya jika alat tak dipakai, penting untuk mematikan perangkat dibanding memilih mode Menggunakan Transportasi UmumFoto cara mengatasi pemanasan global gunakan transportasi umum Foto Orami Photo StockCara mengatasi pemanasan global berikutnya adalah gunakan transportasi satu penyebab pemanasan global yang cukup besar adalah kepadatan penduduk dunia yang populasinya kian bertambah. Dengan pertambahan penduduk, jumlah kendaraan juga akan selalu kendaraan mengeluarkan asap yang mengandung gas karbon monoksida. Gas ini sangat berbahaya bagi lingkungan karena dapat menjadi penghalang pemantulan panas bumi yang menyebabkan efek rumah Juga Beragam Penyebab Nyeri Punggung Atas, Yuk Cari Tahu Moms!3. Reduce, Reuse, RecycleFoto tas kain untuk mengatasi pemasan global berikutnya adalah melakukan reduce, reuse, meruapakan kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal itu, reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang bisa digunakan kembali alih-alih sekali reuse merupakan langkah menggunakan kembali benda-benda bekas, seperti kantong plastik atau botol recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai sehingga berguna kembali, seperti mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca, dan limbah lain menjadi benda atau karya yang Menanam PohonFoto cara mengatasi pemanasan global dan reboisasi merupakan salah satu cara mengatasi pemanasan Journal of Water and Climate Change, proses fotosintesis pohon dan tanaman mampu menyerap karbon dioksida serta menghasilkan menjadi sebuah bagian dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa jenis tanaman juga mampu melawan peningkatan karbon dioksida yang bisa disebabkan oleh kendaraan, pabrik, serta kegiatan manusia penanaman pohon bukan hanya dilakukan di hutan saja, tetapi juga di lahan-lahan kosong agar nantinya tanah di bawahnya bisa menahan dan menyimpan bisa mengajak keluarga menanam pohon disekitar lingkungan rumah, sekaligus mengajarkan Si Kecil. Asik bukan?Baca Juga 4 Cara Mudah Menanam Rumput Kucai agar Tumbuh Subur5. Mengurangi Penggunaan Peralatan yang Mengandung CFCFoto mengatasi pemanasan global selanjutnya adalah mengurangi penggunaan deodoran, hairspray, semprotan nyamuk, dan peralatan lainnya yang mengandung CFC Chlorofluorocarbon.Ternyata kandungan CFC berkontribusi terhadap penipisan ozon, yang dapat menimbulkan efek paling merusak. CFC juga umum digunakan sebagai pendingin Kurangi Pemakaian Pemanas AirFoto shower Orami Photo StockCara mengatasi pemanasan global selanjutnya adalah menghemat listrik dengan mengurangi pemakaian pemanas bisa menggunakan pemanas air pada 120 derajat untuk menghemat Department of Building Services Engineering, penggunaan pancuran rendah bisa menghemat air panas dan mengurangi hampir sekitar 350 pon karbon dioksida per Juga 10 Jenis Sepatu Wanita, Nyaman dan Tetap Gaya!Nah, itu dia Moms cara mengatasi pemanasan global yang bisa kita lakukan. Mulai sekarang, sayangi bumi ya!12 Perbesar. Pentingnya menjaga kesehatan mental anak dan remaja. Liputan6.com, Jakarta Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI dr. Imran Agus Nurali mengatakan pentingnya edukasi terkait dengan peningkatan kesehatan mental dan jiwa bagi kelompok usia anak dan remaja. Hal ini mengingat dampak pandemi COVID-19 yang f9photos pemanasan global meningkat pesat - Sebuah penelitian memperingatkan bahwa peningkatan air laut secara global dapat terjadi lebih cepat dari yang semula diperkirakan. Dikarenakan meningkatnya akselerasi rata-rata pelelehan es di Greenland dan Antartika seperti dilansir dari Jumat 9/8/2019. Salah seorang peneliti pada kajian tersebut, Profesor Michael Oppenheimer, mengatakan bahwa kenaikan air laut yang cepat akan berdampak pada sekitar 50 juta orang yang hidup dan tinggal di kawasan pantai yang rendah. “Ini tidak terjadi secara serta merta menenggelamkan seluruh kota tersebut, tetapi akan dimulai dengan terbenamnya bagaian-bagian penting kota itu,” kata Profesor Oppenheimer seperti dikutip dari Baca Juga Suhu Bumi Memanas dengan Lebih Cepat, Apa Saja Penyebabnya? Menurut lembaga PBB, Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC, es yang meleleh dan meningkatnya permukaan air laut, disebabkan oleh peningkatan temperatur yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Sebelumnya, pada Konferensi Tingkat Tinggi KTT Paris, para pemimpin di dunia telah sepakat untuk menekan tingkat pemanasan global di bawah kritis yakni sebesar 1,5 derajat celcius. Adapun langkah yang dapat kita lakukan guna mengurangi pemansan global adalah 1. Menggunakan Angkutan Umum Dengan menggunakan angkutan umum, kita telah turut serta membantu mengurangi emisi karbon yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor pribadi anda. Tetapi jika memang benar-benar harus menggunakan mobil, maka gunakanlah mobil listrik. 2. Menghemat Energi Matikan dan cabut kabel peralatan listrik dirumah anda jika tidak digunakan. Serta jemur lah pakaian anda dengan panas matahari, jangan menggunakan mesin pengering. Karena membuang-buang bahan bakar fosil untuk konsumsi listrik. Walaupun hal tersebut terlihat sederhana, namun cara tersebut ampuh untuk menghemat penggunaan energi. 3. Kurangi Makan Daging dan Mulai Menjadi Vegan Pengolahan daging merah akan menghabiskan banyak emisi gas rumah kaca daripada mengolah daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran, dan sereal. Jika terasa sulit untuk melakukannya, anda bisa mengurangi mengonsumsi daging setidaknya satu hari dalam seminggu. PROMOTED CONTENT Video Pilihan LnYoh.